
Ada beberapa pernyataan yang sering ditulis diberbagai media tentang peran
seorang Ibu. “ Dibalik Pemimpin Baik Terdapat Wanita Yang Kuat”,
setidaknya pernyataan seperti ini telah memuliakan peran seorang Ibu di dunia.
Sebagai seorang anak penulis memiliki pernyataan seperti ini; “ Ayah
membesarkan kita dengan nasihatnya, sedangkan Ibu kita membesarkan kita dengan
kasih sayangnya”. Pernyataan ini merupakan hasil refleksi pribadi tentang
perjalanan hidup penulis sendiri.
Ayah saya seorang yang prinsip, tegas dan keras dalam membina keluarga kami.
Saya dan saudara/i saya dibesarkan dengan pola didikan yang keras. Jika kami
salah kami sering dipukuli dengan potongan kayu besi, potongan karet mati dan
bahkan menyeret kami diatas jalan yang penuh dengan kerikil yang berdebuh serta
jalan yang berlumpur. Pola pembinaan ini sudah menjadi hal yang biasa. Ayah
saya akan merasa sukses mendidik kami kalau dibarengi dengan tindakan fisik
seperti dia atas. Sementara itu, Ibu kami selalu berusaha mengampuni salah
kami, mengasihi kami dan ia akan cenderung menangis ketika kami salah. Ketika
kami salah, Ibu selalu marah tetapi ketika marah selalu mengeluarkan air
matanya. Dia tidak tega memarahi kami anak-anaknya, ia akan merasa bersalah
ketika kami salah sehingga meski memberi nasihat ia selalu mengeluarkan air
mata.
Seorang Ibu memang memiliki perasaan yang kuat terhadap anak-anaknya. Ia tidak
tega melihat anak-anaknya mengalami sakit, mengalami kesulitan, dan mengalami
kegagalan. Ibu memang sumber kasih, kasihnya tidak pernah habis. Kasihnya
selalu mengalir setiap detik nafasnya. Sehingga ada pernyataan penulis yang
penulis buat berdasarkan analisis pribadi bahwa: “ Kebahagiaan kita terukir
dalam tawa dan canda Ibu, sedangkan kegagalan kita terukir dalam air mata Ibu”.
Seorang Ibu akan menyatakan ekspresi senang, bahagia, tertawa, dan penuh
kegembiraan untuk mengambarkan kesuksesan anaknya. Ia akan merasa sangat
berbahagia lebih dari anaknya yang sukses. Karena kesuksesan anaknya merupakan
kebesaran kasihnya. Sementara itu, kegagalan kita akan diderita oleh Ibu kita.
Seorang Ibu akan merasa sangat berdosa dan bersalah apabila anaknya gagal dalam
hidupnya. Anak yang mengalami kegagalan akan biasa-biasa saja tetapi seorang
Ibu ketika mendengar anaknya menagalami kegagalan, ia akan merasa bersalah dan
berdosa, ia akan meras terpukul dan bahkan mengeluarkan air mata. Ibu memang
sumber kasih kita. (zacyoc**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar