Rabu, 26 Agustus 2015

IBU ITU SUMBER KASIH




    
     Seorang Ayah selalu mengorbankan semua yang dimilikinya untuk membangun keluarganya. Masa depan keluarga akan dinakodai oleh seorang Ayah, karena Ayah merupakan imam bagi keluarga. Sementara itu seorang Ibu akan selalu memastikan masa depan yang tepat untuk keluarganya. Ayah menjadi pemimpin dalam keluarga, namun demikian seorang Ibulah yang menentukan masa depan keluarganya. Dalam membina keluarga, seorang Ayah menjadi pengendali seisi rumah. Sedangkan seorang Ibu akan berkorban dalam segala hal, baik itu hati, pikiran, perasaan, tenaga dan semua yang dimilikinya untuk mempersiapkan semua anggota keluarga untuk memastikan kesuksesan rumah tangganya di masa mendatang.


     Ada beberapa pernyataan yang sering ditulis diberbagai media tentang peran seorang Ibu. “ Dibalik Pemimpin Baik Terdapat Wanita Yang Kuat”, setidaknya pernyataan seperti ini telah memuliakan peran seorang Ibu di dunia. Sebagai seorang anak penulis memiliki pernyataan seperti ini; “ Ayah membesarkan kita dengan nasihatnya, sedangkan Ibu kita membesarkan kita dengan kasih sayangnya”. Pernyataan ini merupakan hasil refleksi pribadi tentang perjalanan hidup penulis sendiri.
     Ayah saya seorang yang prinsip, tegas dan keras dalam membina keluarga kami. Saya dan saudara/i saya dibesarkan dengan pola didikan yang keras. Jika kami salah kami sering dipukuli dengan potongan kayu besi, potongan karet mati dan bahkan menyeret kami diatas jalan yang penuh dengan kerikil yang berdebuh serta jalan yang berlumpur. Pola pembinaan ini sudah menjadi hal yang biasa. Ayah saya akan merasa sukses mendidik kami kalau dibarengi dengan tindakan fisik seperti dia atas. Sementara itu, Ibu kami selalu berusaha mengampuni salah kami, mengasihi kami dan ia akan cenderung menangis ketika kami salah. Ketika kami salah, Ibu selalu marah tetapi ketika marah selalu mengeluarkan air matanya. Dia tidak tega memarahi kami anak-anaknya, ia akan merasa bersalah ketika kami salah sehingga meski memberi nasihat ia selalu mengeluarkan air mata.
     Seorang Ibu memang memiliki perasaan yang kuat terhadap anak-anaknya. Ia tidak tega melihat anak-anaknya mengalami sakit, mengalami kesulitan, dan mengalami kegagalan. Ibu memang sumber kasih, kasihnya tidak pernah habis. Kasihnya selalu mengalir setiap detik nafasnya. Sehingga ada pernyataan penulis yang penulis buat berdasarkan analisis pribadi bahwa: “ Kebahagiaan kita terukir dalam tawa dan canda Ibu, sedangkan kegagalan kita terukir dalam air mata Ibu”.
     Seorang Ibu akan menyatakan ekspresi senang, bahagia, tertawa, dan penuh kegembiraan untuk mengambarkan kesuksesan anaknya. Ia akan merasa sangat berbahagia lebih dari anaknya yang sukses. Karena kesuksesan anaknya merupakan kebesaran kasihnya. Sementara itu, kegagalan kita akan diderita oleh Ibu kita. Seorang Ibu akan merasa sangat berdosa dan bersalah apabila anaknya gagal dalam hidupnya. Anak yang mengalami kegagalan akan biasa-biasa saja tetapi seorang Ibu ketika mendengar anaknya menagalami kegagalan, ia akan merasa bersalah dan berdosa, ia akan meras terpukul dan bahkan mengeluarkan air mata. Ibu memang sumber kasih kita. (zacyoc**)

Tidak ada komentar: