Di bawah mentari itu, mereka
terkupas oleh jari ayam
Di bawah mentari itu, mereka dibungkam
Bersama mentari mereka terdiam
Bersama mentari mereka lelah terpendam dalam malam yang kelam
Bersama mentari mereka terdiam
Bersama mentari mereka lelah terpendam dalam malam yang kelam
Di bawah mentari mereka terus
mengejar Fajar
Di hutan-hutan rimba mereka bersahabat mengejar Fajar
Di hutan-hutan rimba mereka bersahabat mengejar Fajar
Di bawah mentari mereka mandi air
panas
Di kota yang panas preman menghujani batu panas
membakar domba-domba yang lapar akan ROTI dan AIR
Di kota yang panas preman menghujani batu panas
membakar domba-domba yang lapar akan ROTI dan AIR
Mentari menjadi bosan melihat rusa-rusa yang lalulalang
menipu pucuk-pucuk bunga yang tumbuh mekar mencari air kesejukan
menipu pucuk-pucuk bunga yang tumbuh mekar mencari air kesejukan
Mentari telah lama sakit
Namun api merah masih membungkam
Mentari menunjukan tangan yang penuh luka
Namun GARDA terdiam membungkuk tubuh
Namun api merah masih membungkam
Mentari menunjukan tangan yang penuh luka
Namun GARDA terdiam membungkuk tubuh
Sudah dibilang kau
Kau bilang bukan aku
Kau bilang bukan aku
Itu kan kau
Kau bilang bukan
Ini aku Mentari
Tapi kau masih memakai TOPENG
Kau bilang bukan
Ini aku Mentari
Tapi kau masih memakai TOPENG
Yogyakarta, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar