Minggu, 06 September 2015

MEREKA BERSAMA MENTARI

















Di bawah mentari mereka berdarah merah
Di bawah mentari mereka dibungkam
Bersama mentari mereka terdiam
Bersama mentari mereka lelah terpendam dalam malam yang kelam


Di hutan belantara mereka terus mengejar fajar
Bersama hutan rimba mereka bersahabat mengejar fajar

Di bawah mentari mereka berkeringat darah
Preman-preman berduit bergerak membakar
domba-domba yang lapar akan ROTI dan AIR

Mentari menjadi bosan melihat preman berwajah topeng
menipu pucuk-pucuk bunga yang tumbuh mekar mencari air kesejukan

Fajar telah lama  bersama angin dan bersama daun
Namun api  terus membungkam dan membakar fajar
Tubuh mereka terkukali, mengalir darah dan menangis
Namun suara sang fajar selalu pantul di tubuh gajah

Aku sudah mengatakan
‘’Kalau itu karena  kau’’
Kau bilang bukan aku
Itu kan kau
Kau bilang bukan
Tetapi kuyakin; Itu karena kamu


Lihat!
Ini aku Mentari
Tetapi kenapa kamu masih tetap saja memakai TOPENG?

Yogyakarta, 2015

Tidak ada komentar: